Rabu, 26 Oktober 2016

Cultural Vectors dalam QGIS

Posted by Nava Gia Ginasta On 05.33
Latar Belakang 
Kartografi merupakan ilmu yang mempelajari mengenai penggambaran peta permukaan bumi. Wikepedia menyebutkan Kartografi (atau pembuatan peta) adalah studi dan praktik membuat peta atau globe. Peta secara tradisional sudah dibuat menggunakan pena dan kertas, tetapi munculnya dan penyebaran komputer sudah merevolusionerkan kartografi. Beberapa kamus asing menyebutkan cartography as art and science of representing a geographic area graphically, usually by means of a map or chart. Political, cultural, or other nongeographic features may be superimposed.

Kartografi dapat dikatakan merupakan disiplin ilmu yang sudah ada sejak jaman dulu kala bahkan pada masa prasejarah katografi telah digunakan oleh manusia untuk menggambarkan wilayah  teritori-nya, wilayah perburuan  serta  wilayah untuk mencari ikan. Pada masa babilonia peta dunia digambarkan sebagai wilayah datar, Ptolemy pada abad kedua telah mengembangkan suatu bentuk bumi dalam bentuk spherical. Peta-peta yang dibuat pada abad pertengahan menggunakan model yang digunakan oleh Ptolemy.

Terdapat asosiasi kartografi internationalatau International Cartographic Association atau ICA yang didirikan pada tanggal 9 June 1959, di  Bern, Switzerland. Kartografi berkembang dari penggambaran permukaan bumi dengan pena diatas kertas dengan penggambaran secara digital melalui program computer (program CAD dan atau GIS). Perkembangan ini dalam bidang kartografi ini yang kemudian menjadi GIS. Meskipun demikian dalam mempelajari GIS harus terlebih dahulu mempelajari dasar-dasar kartografi.  Dasar dari kartografi adalah dengan mempelajari pengertian dan konsep dasar mengenai peta.

Peta merupakan gambaran permukaan bumi yang dituangkan dalam bidang datar. Menurut ICA peta adalah gambaran konvensional yang mengambarkan elemen-elemen yang ada dipermukaan bumi dan gejala-gejala dari elemen-elemen yang digambarkan tersebut.

Peran peta adalah untuk menggambarkan posisi, menggambarkan ukuran  dan menggambarkan bentuk-bentuk dari fenomena yang digambarkan dalampeta tesebut. Peta memiliki peran yang beragam dan terus berkembang peran awal dari peta adalah untuk sarana informasi dari pembuat peta ke penggunanya yang bertujuan untuk mengkomunikasikan posisi suatu tempat dan digunakan untuk navigasi. Peta kemudian berkembang menjadi dasar untuk analisis semua fenomena yang ada dalam permukaan bumi dalam kaitan dengan aspek keruangan, pada tahapan ini peta dapat digunakan untuk menghitung suatu fenomena, membuat prediksi berdasarkan keterkaitan fenomena keruangan dan pada akhirnya menjadi alat untuk analisis berbagai hal yang terkait dengan keruangan.

Ada berbagai jenis peta yang bisa dibedakan berdasarkan beberapa kategori seperti berikut:

Berdasarkan sekala peta
Peta dapat dibuat dalam sekala yang detail dan sekala yang tidak detail. Semakin detail sekala peta maka akurasi peta akan semakin baik dan gambaran object yang ada dalam peta juga semakin mirip dengan kondisi sebenarnya.

Berdasarkan isi yang ada dalam peta
Berdasarkan isi peta maka dapat dibedakan atas peta dasar dan peta tematik. Peta dasar merupakan peta yang dibuat untuk menggambarkan kondisi umum suatu wilayah dan menggambarkan feature-feature seperti sungai, jalan, kontur/garis ketinggian, batas administrasi, lokasi-lokasi penting seperti pusat pemukiman, dan gambaran tutupan lahan secara general.

Peta tematik bisa sangat beragam dan digambarkan dengan menonjolkan aspek tertentu sesuai dengan tujuan pembuatan peta. Peta tematik misalnya peta penggunaan tanah, peta jenis tanah, peta geologi, peta curah hujan, dll.

Untuk membuat peta terdapat kaidah kartografi yang harus dipenuhi, bahwa peta harus membuat penggunanya mampu membaca peta tersebut dengan muda. Untuk mempermudah membaca peta maka dalam membuat peta harus memenuhi syarat minimal seperti adanya judul, sekala, arah mata angin dan legenda peta.

Komponen-komponen yang terdapat dalam peta adalah:
–          Judul Peta
–          Sekala
–          Penunjuk Arah Mata Angin
–          Legenda/Keterangan symbol pada peta
–          Sistem Proyeksi/Sistem Koordinat dan Datum
–          Sumber Data dan waktu pengambilan/tahun
–          Indeks Lokasi
Solusi Masalah
Untuk mengembangkan pembuatan gambar geografis memerlukan raster atau vector untuk pembuatan suatu objek lokasi suatu obyek berupa ketinggian, lokasi kota, karena dengan raster atau vector kita bisa membuat pola dengan yang kita inginkan.

Kesimpulan dan Saran
Sistem Informasi Geografis ini bisa membuat peta dan objek lokasi suatu obyek berupa ketinggian, lokasi kota, yang kita inginkan.
Pembuatan dan pengimplementasiannya harus nyata dan langsung supaya mudah dimengerti


Nama : Nava Gia Ginasta
Kelas  : D4-TI / 3D
Politeknik Pos Indomesia
Link Github :

0 komentar:

Posting Komentar

About Me

Foto Saya
Saya hidup sederhana.. tapi saya ingin SUKSES

About